Kategori
Berita Terbaru

Mantapkan Kesantrian Kader Tanaszaha

SEMANGAT: K.H. Moh. Hasan Naufal begitu bersemangat saat mengisi materi PKT.

GENGGONG– Dewan Pengurus Pusat Ikatan Santri dan Alumni Pesantren Zainul Hasan (DPP Tanaszaha) Genggong, kembali menggelar Pendidikan Kader Tanaszaha. Kegiatan ini diikuti oleh 120 santri putri dari enam lembaga di bawah naungan Pesantren Zainul Hasan Gengong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Ratusan peserta ini mulai memadati venue GOR Damanhuri Romly, Pesantren Zainul Hasan Genggong, sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, ada sebagian peserta yang baru datang sekitar pukul 08.00 WIB. Kegiatan yang juga dihadiri oleh sejumlah pengurus DPP Tanaszaha Genggong, ini mulai sekita pukul 08.30 WIB.

Kegiatan bertema “Mewujudkan Santri Prestasi dan Teladan di Era Teknologi” dibuka oleh Ketua I DPP Tanaszaha Genggong, Ustad Muhammad. Dalam sambutannya, Ustad Muhammad mengatakan, Pendidikan Kader Tanaszaha ini merupakan bagian dari program DPP Tanaszaha, seperti Sahabi dan haul para masyayikh Pesantren Zainul Hasan Genggong.

Menurutnya, Pendidikan Kader Tanaszaha angkatan kedua ini, berbeda dengan angkatan pertama. Sebab, bila sebelumnya digelar lebih dari 24 jam, kali ini hanya digelar selama sekitar 10 jam mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. “Kalau angkatan pertama mulai pukul 07.00 sampai pukul 09.00 keesokan harinya. Yang sekarang, dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00 atau nanti sore,” ujarnya.

Namun, menurut Ustad Muhammad, meski waktunya lebih singkat, tidak akan mengurangi apa yang disampaikan dalam kegiatan angkatan pertama. Hanya saja, agenda acaranya dipadatkan. Melalui, kegiatan ini. menurut Muhammad, diharapkan para peserta akan menjadi lebih baik dan menjadi suri tauladan di pesantren dan di sekolah.

“Tujuannya, makin memantapkan ‘keimanan’ santri terhadap pesantren. Bukan hanya kader hari ini saja, tapi ada pertanggungjwabannya. Setelah pulang dari sini, kami harapkan sepulang dari sini kalian menjadi tauladan bagi santri yang lain. Baik kegiatan pesantren maupun sekolah,” ujarnya.

Muhammad mencontohkan, bila sebelumnya tahajud atau duha melempem, nanti berubah menjadi contoh yang lebih baik bagi yang lain.

“Setelah selesai kegiatan di sini nanti kami beri form isian ke lembaga untuk memantau santri yang sudah ikut pengkaderan. Apakah ada hasil yang optimal apa belum,” ujaranya. “Namun, kita harus yakin kalau kita jadi akan lebih baik,” lanjutnya. (*)

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version