GENGGONG- Haul Almarhum Al Arif Billah K.H. Sholeh Nahrawi, Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, baru akan dilaksanakan jam 08.00 pagi ini, Senin (25/9/2017). Namun, sejumlah jamaah sudah mulai berdatangan sejak H-1 acara atau Ahad (24/9/2017).
Sejumlah jamaah ini rela datang lebih awal untuk mengikuti acara yang istiqomah digelar saban 5 Muharram ini. Salah satunya rombongan jamaah dari Pulau Mandangin, Madura. Sejumlah 22 jamaah yang mengendarai dua mobil ini tiba di Genggong, sejak Minggu (24/9/2017), pukul 14.00 WIB.
Ketua rombongan jamaah ini H. Bukhori mengatakan, banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan hadir lebih awal dalam setiap acara haul masyayikh Pesantren Zainul Hasan Genggong. Di antaranya, bisa nyambung ke guru, nyambung teman, karena bisa bersilaturahmi.
“Serta, merupakan salah satu cara yang mudah mendapat barokah. Karena, menghadiri haul itu sebagai jembatan menuju atau memperoleh barokah dan manfaat seluas-luasnya. Sehingga, apa yang kita hajatkan mudah dikabulkan oleh Allah,” ujar alumnus Pesantren Zainul Hasan Genggong ini.
Selain rombongan jamaah H. Bukhori, ada juga rombongan dari Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Meski jaraknya cukup dekat dengan Pesantren Zainul Hasan Genggong, mereka juga rela datang lebih awal. Di antaranya, ada Kusno, warga Desa Jangkang, Kecamatan Tiris.
Kusno mengaku, selama ini istiqomah menghadiri haul K.H. Sholeh Nahrawi alias Nun Kalim, setiap 5 Muharram di Pondok Baitis Sholihin, Pesantren Zainul Hasan Genggong. “Kalau ada haul Nun Kalim, kepentingan lain saya ditunda dari saking senangnya kepada Nun Kalim. Setiap ada haul masyayikh Genggong, saya juga tidak lupa untuk hadir,” ujar lulusan MTs Zainul Hasan Genggong 1996 itu.
Ada juga Geofani, warga Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Alumnus SMA Unggulan Hafs-ha Genggong 2012-2013 ini juga sengaja datang lebih awal untuk mengikuti haul Nun Kalim. “Saya berangkat dari kampus Unej (Universitas Jember) semata-mata hanya karena tabarrukan kepada K.H. Sholeh Nahrawi. Meski kuliah aktif, saya lebih mengutamakan haul Kiai Sholeh, siapa tahu kami dapat barokahnya,” ujarnya. (*)