Kategori
Umum

Ubah Karakter Murid, Harus Dimulai dari Guru

Sejumlah 130 guru mengikuti TOT di Gor Damanhuri Romli Pesantren Zainul Hasan Genggong, Sabtu-Minggu (13-1422016).
Sejumlah 130 guru mengikuti TOT di Gor Damanhuri Romli Pesantren Zainul Hasan Genggong, Sabtu-Minggu (13-1422016).

PAJARAKAN – Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam dunia pendidikan. Sabtu-Minggu (13-14/2/2016), pesantren asuhan K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, S.H., M.M., itu menggelar Training Of Trainer (TOT) Desain Pembelajaran Active Learning.

Acara yang digelar di GOR Damanhuri Romli Pesantren Zainul Hasan Genggong, itu diikuti oleh 130 guru di lingkungan pesantren setempat. Ratusan guru itu, merupakan para pendidik yang selama ini mengabdi di Taman Kanak-Kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar (SD), Madrasah diniyah (Madin) Wustho, Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Selain para guru, acara ini juga dihadiri jajaran pengurus Biro Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong. Di antaranya, Kepala Biro Pendidikan, Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag.; Kepala Bagian Kurikulum, Non Moh. Baiduri Faishal, S.H., M.Pd.; Kepala Bagian Ketenagaan, Muhammad Hendra, M.Pdi; dan Sekretaris, Taufiq Hidayat. Di antara mereka, juga tampak pengasuh pesantren sekaligus Kepala Madrasah Diniyah Wustho, Non Ahsan Qomarus Zaman.

Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag., yang didapuk memberikan materi tentang Peran Guru Dalam Budaya Santri mengatakan, karakter para guru perlu diubah. Sebab, di balik kesuksesan peserta didik, ada guru yang hebat dalam mendidik. “Di era ini, sudah bukan waktunya lagi santri sebagai objek kesalahan dalam dunia pendidikan. Kita sudah banyak ditontonkan adanya kenakalan remaja di masyarakat yang bikin onar. Belum lagi, kekerasan-kekerasan dalam mendidik murid-muridnya yang dilakukan oleh oknum guru. Tentunya, yang harus diperbaiki adalah kemampuan guru dalam mendidik murid-muridnya. Jika, gurunya menarik dalam mengajar, maka murid pun tertarik dalam belajar. Sehingga, tujuan dari pembelajaran itu sukses dan berhasil,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Non Moh. Baiduri Faishal, S.H., M.Pd., pemateri kedua. Menurutnya, perubahan paradigma pembelajaran perlu diubah secara baik. “Melalui TOT ini, kita akan melakukan perubahan paradigma pembelajaran dengan pemetaan standart kompetensi, melakukan penilaian yang baik, dan melakukan penyusunan silabus atau perangkat pembelajaran sesuai tingkat pendidikan. Ini harus dilakukan oleh setiap guru,” ujar pria yang juga kepala SMA Zainul Hasan 1 Genggong itu.

Panitia Penyelenggara TOT Muhammad Hendra, M.Pdi., mengatakan, tujuan TOT ini, salah satunya mengasah sumber daya manusia (SDM) para asatidz-asatidzah. Serta, sebagai bentuk silaturrahmi antar asatidz-asatidzah di lingkungan satuan pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong. “Kami mengambil kesimpulan, perbaiki karakter guru, sebelum memperbaiki karakter santri demi menuju guru profesional yang berlandaskan satlogi santri dan 9 budi utama santri. Selain itu, tujuan acara ini juga agar peserta didik menjadi santri yang sukses dan benar,” ujar pria yang juga kepala Bagian Ketenagaan Biro Pendidikan itu. (hsn/*)

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version