GENGGONG- Jama’ah thoriqoh Naqsabandiyah Pesantren Zainul Hasan menggelar pengajian di Ponpes Zainul Hasanain, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Minggu (15/6). Pengajian rutinan tiap tahun ini dalam rangka Majlisudz dzikri wa’ta’lim dengan tujuan dzikir bersama, ngaji serta mempererat ukhuwah islamiyah khususnya para ikhwan (pengikut) thoriqoh.
Namun tak hanya para ikhwan yang hadir, banyak simpatisan, santri dan wali santri juga ikut serta memadati pengajian dan dengan antusias menyimak tausiah para muballigh. “Saya sering mengikuti acara ini, meski hanya mendengarkan ceramahnya dari luar,” ungkap salah satu pengunjung yang namanya tak mau disebutkan.
Dia mengaku sering menghadiri ceramah-ceramah di pesantren Genggong, antara lain Majlis Ta’lim Al Ahadiy pesantren mbah wali, termasuk pengajian thoriqoh yang di asuh oleh KH. Moh. Hasan Abdil Bar. Beliau adalah pengasuh pondok Barokatul Hasanain sekaligus mursyid (guru) thoriqoh Naqsabandiyah Ali Ba Alawi.
Ini adalah momentum yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah seorang muslim karena bulan ini adalah termasuk bulan yang dimuliakan Allah. “Bulan mulia yakni bulan Rajab Syahrulloh, syahrut taubah wal istigfar ilalloh, Sya’ban syahri syahrus sholawat wa salam untuk bersihkan hati dari kotoran-kotoran,” jelas KH. Ali Karror bin Shonhaji saat memberikatan mauidzoh hasanah pada pengajian tersebut.
Dalam pidatonya, ia mengajak para hadirin jamaah thoriqoh mempertebal iman dengan memperbanyak dzikir pada Allah. Beliau menjelaskan bahwa dzikir ada tiga kategori, dzikrul lisan, dzikrul janan (hati), dzikrul arkan (perbuatan). Dzikir yang paling utama kalimat Tauhid. Dzikir-dzikir ini perlu ditingkatkan intensitasnya di bulan yang dimuliakan Allah, termasuk bulan Sya’ban.
Disamping itu, para jamaah juga dihimbau agar konsisten berpegang teguh pada Alqur’an sebagai podoman hidup umat muslim dan memperbanyak shalawat kepada nabi. “Alqur’an adalah tamparnya (tali:red) Allah dan jalan yang lurus, perbanyaklah baca shalawat di siang dan malam Jum’at,” jelas kyai asal Madura ini.
Senada dengan KH. Ali Karror, KH. Zaini Masykur juga menghimbau agar masyarakat selalu berdzikir sebagai mana beliau mengutip ayat alqur’an. “Udzkuruni adzkurukum, (ingatlah padaku, maka Aku ingat pada kalian, red), itu janji Alloh, dan barang siapa berdzikir mulai subuh hingga terbit matahari dan ashar sampai terbenam matahari itu lebih disenangi oleh Nabi dari pada dunia seisinya,” akunya.
Kyai yang dari asal Taro’an ini juga menambahkan disamping banyak berdzikir, masyarakat dihimbau agar bertaubat. “Karena Allah sangat mengampuni orang-orang yang bertaubat lalu beriman dan beramal dengan selalu mencari hidayah sebab hidayah mesti melalui wasilah (perantara) bukan ditunggu,” pungkasnya. ( mfd/rsl)
Kategori