Kategori
Humor

Humor Santri : Rokok Penguji Iman

Pemerintah mewajibkan perusahaan rokok memasang gambar seram tengkorak sebagai pertanda akibat buruk merokok. Nah gambar itu menjadi bahan jagongan hangat para tamu saat lebaran di rumah seorang kiai kampung. “Sudah diberi gambar mengerikan gini, ya masih pada merokok ya?”kata Marno membuka pembicaraan. “Lha gimana lagi, rokok sudah jadi kebutuhan, jadi gak mempan,”sahut Wawan yang santri. […]

Kategori
Humor

Kelaparan dan Kekenyangan

Adzan berkumandang di kompleks Pesantren Tegalsari. Waktunya untuk sholat dzuhur. Namun, dua sahabat Mahmud dan Joko, bukanya pergi mengambil wudhu, melainkan pergi ke kantin pondok. “Lho kang, ayo ke masjid!” “Bentar Jok. Kan kalau hendak shalat, merasa lapar. Kita boleh makan dulu, biar shalatnya bisa lebih konsentrasi,” jawab Mahmud. Joko pun mengiyakan ajakan temannya itu, […]

Kategori
Humor

Sopir Khusus Orang Arab

Turis Arab naik mobil di Jakarta, Udin jadi sopirnya. Tiba-tiba, mobil yang ditumpanginya disalip pick up yang ngebut. Si Arab teriak:”Ustahiad! Ustahiad! Lalu ada truk menyalip, si Arab teriak: “Ihsibustim! Ihsibustim!” Udin heran. Tiba-tiba ada sedan kecil menyusul dari arah kiri, turis Arab mendesis: “Ya Allah, Ikuzus, Ikuzus….” Akhirnya Udin bertanya: “Wan, ente lafal dzikirnya […]

Kategori
Humor

Batal Sholat Gara-gara Makmum Waswas

Ketika waktu dzuhur tiba, Kiai Utsman bergegas menuju masjid. Sebelum melaksanakan shalat dzuhur, ia melakukan shalat sunnah terlebih dahulu. Ketika muadzdzin mengumandangkan iqamah, Kiai Utsman pun langsung menuju “pengimaman” untuk memimpin shalat dzuhur. “Ushalli …” terdengar suara berbisik Kiai Utsman ketika akan melaksanakan shalat. Lalu beliau pun bertakbir “Allahu Akbar”. Karena dalam shalat dhuhur, fatihah […]

Kategori
Humor

Telat Subuhan di Pesantren

Udin, salah seorang santri di pondok pesantren salaf Bantul, Yogyakarta, dikenal oleh rekan-rekan santri lainnya sebagai santri yang nyeleneh. Mentang-mentang baru belajar fiqih tentang shalat qadha dia mau seenaknya saja bikin sensasi di pondok. Suatu pagi ketika adzan subuh berkumandang, para santri segera bergegas mengambil air wudhu dan segera ke masjid untuk melakukan shalat subuh […]

Kategori
Humor

Sendok Bid’ah Wakil Ketua PWNU Jateng

Suatu ketika sahabat KH Syamsudin Asrofi asal Lampung yang dulu pernah mondok bareng bersilaturrahim ke rumahnya. Sebagai penghormatan kepada sahabatnya Kiai Syamsudin memberi hidangan berupa makan. Singkat cerita, hidangan sudah disediakan kiai dan mereka tampak makan bersama-sama. Namun sendok yang ada di atas piring tidak digunakan teman Wakil Ketua PWNU Jateng itu. “Kenapa tidak pakai […]

Kategori
Humor

Bayarlah Upah Buruhmu Sebelum Keringatnya Kering

Jono adalah seorang karyawan bawahan di sebuah perusahaan sedang bersemangat ikut dalam sebuah training menjadi enterpreuner yang diikuti semua karyawan. Pembicara dalam training tersebut memang seorang enterpreuner yang telah sukses memiliki beberapa perusahaan besar tapi juga seorang yang taat dengan aturan-aturan agamanya yakni seorang Muslim.Kemudian tibalah sang pembicara training tersebut membahas mengenai hak karyawan dan […]

Kategori
Humor

Bencong Bertobat

Seorang banci yang bernama Surti (aslinya Surtono) mau bertobat, sehingga dia menghadap ke Pak Haji. Banci: “Pak Haji, ini saya mau bertobat…” Pak Haji: “Alhamdulillah akhirnya kamu mau jadi laki-laki sejati kembali.” Banci: “Bukan itu Pak Haji, saya sekarang mau mulai pakai JILBAB.” Pak Haji: “????!!!” Sumber asli

Kategori
Humor

Ustadzah Pendukung Poligami

Ustadzah : “Saya tidak pernah menolak hukum poligami.” Jamaah : “Wah, ustadzah hebat!” Ustadzah : “Saya tidak pernah melarang para suami untuk menikah lagi.” Jamaah : “Wah, ustadzah benar-benar berkelas.” Ustadzah : “Yang penting…” Jemaah : “Yang penting adil kan ustadzah?” Ustadzah : “Bukan!!! Yang penting… bukan suami saya…” Jemaah : “???? sumber asli

Kategori
Humor

Gak Kuat Disebut “Kiai”

KH Abdurrahman Wahid, itulah nama lengkapnya, namun ternyata beliau lebih suka dipanggil dengan sebutan Gus Dur tanpa embel-embel “kiai haji” atau “kiai” di depannya. bagi kebanyakan orang pesantren, hal ini sangat janggal. Barangkali takut kualat. Tapi apa mau dikata jika Gus Dur sendiri keberatan dengan atribut luhur itu. “Saya sih lebih seneng dipanggil ‘Gus’. Sebutan […]

Exit mobile version