KONGRES LIMAGOYA IV : Berbenah Untuk Berkontribusi

Tidak ada komentar Share:

Yogyakarta, Memasuki akhir masa jabatan pengurus limagoya masa bakti 2013-2015 mengadakan KONGRES IV di Wisma Hastorenggo Area Wisata Yogyakarta. Kegiatan tersebut dibuka sabtu sore (17/15) dan akan berlangsung sampai minggu (18/15) dengan mengusung tema “Berbenah Untuk Berkontribusi”. Diawali dengan dilantunkannya lagu indonesia raya dan pesantrenku menjadi tanda pembukaan acara itu.

Suasana Stadium General KONGRES VI LIMAGOYA
Suasana Stadium General KONGRES IV LIMAGOYA

Organisasi yang berumur 8 tahun ini adalah organisasi perkumpulan Alumni Pesantren Zainul Hasan Genggong yang khususnya menempuh studi di Kota Pelajar Yogyakarta. Adapun anggota dari pada limagoya berjumlah 57 anggota yang menempuh studi di berbagai universitas di Yogyakarta Baik Di Uin Sunan Kalijaga, Universitas Gadjah Mada, Institut Seni Indonesia, Amikom, Akakom, Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan dll.
“limagoya lahir sebagai wadah alumni pesantren zainul hasan genggong di yogya guna berkontribusi kepada negara secara umum dan pesantren secara khusus” ujar mas hasan burhani selaku ketua limagoya periode 2013-2015 saat mengisi studium general.

Lebih lanjut ia membahas bahwa organisasi ini memiliki visi meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari segi intelektual maupun spiritual melalui kontekstualisasi pemikiran, pemahaman dan pengalaman ajaran islam indonesia berdasarkan pemahaman Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Suasana Sidang Pleno KONGRES IV
Suasana Sidang Pleno KONGRES IV

Tidak hanya itu sebagai seorang santri yang telah lulus dan memiliki ilmu tentu akan sangat elok juga jika dibarengi dengan rasa syukur. Rasa syukur itu dapat diwujudkan salah satunya dengan pengabdian dan membawa nama harum untuk Pesantren Zainul Hasan Genggong. Jika tidak bisa memberikan sesuatu setidaknya sebagai seorang murid yang pernah menimba ilmu dipesantren dapat menjaga nama baik Pesantren dengan menjadi pribadi yang bermartabat, terhormat dan terjaga dari tindakan yang merugikan, karena dipundak setiap santri yang lulus dari pesantren atau menjadi alumni dia memikul nama pesantren dipundaknya.

 

Disela-sela berjalannya studium general mohammad zainur rifa'(alumni limagoya) ia menekankan kepada seluruh anggota limagoya lebih serius dalam belajar dan bersikap lebih professional sebagai mahasiswa yang akan menghadapi dunia kerja.

“sering-seringlah melakukan tirakat ilmiah, maksudnya tak hanya belajar, kita diseriuskan juga diranah ibadah. Kedua hal itu ketika ajeg kita lakukan setiap hari, niscaya kita jadi insan ulul albab”

“tugas kita hanya satu, yakni belajar! Kemudian kita amalkan ilmu-ilmu itu dikehidupan sehari-hari. Syukur-syukur bermanfaat bagi kemajuan pondok yang kita cintai bersama” imbuhnya.

Hasil daripada kongres tersebut ialah terbentuknya empat departemen yang nantinya sebagai wadah belajar. Pertama departemen kajian dan intelektual bertugas mengadakan atmosfer reproduksi gagasan dialektis-konstruktif. Kedua, departemen keagamaan. Departemen ini bertugas untuk merekonstruksi tradisi kepesantrenan di bumi mataram. Ketiga, penelitian dan pengembangan sumber daya manusia (p2sdm) yang berfungsi sebagai wadah merawat warga limagoya. Keempat, departemen advokasi dan jaringan; bertugas mengadvokasi kaum marjinal sekitar yogyakarta dan mempublish semua agenda limagoya.

Penyerahan Tanggung Jawab Simbolik Pengurus Lama-Pengurus Baru
Penyerahan Tanggung Jawab Simbolik Pengurus Lama-Pengurus Baru

“semoga komitmen yang kita bangun hari ini, selalu dibarokahi oleh semua guru-guru besar pesantren zainul hasan genggong”ujar Soleh Hasan selaku ketua limagoya terpilih KONGRES IV periode 2015-2017. (Alex/Red)

Editor : Rio Bahtiar

5/5 - (3 votes)
Previous Article

Harlah Majlis Ta’lim Al-Ahadi ke 63

Next Article

Klinik Kesehatan Santri Putra Resmi Dibuka

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan