Sulap Nasi Basi Menjadi Bahan Bakar Kendaraan, 3 Santri Genggong ini Raih Gold Medal dan Beasiswa 75 Juta Rupiah

Tidak ada komentar Share:

GENGGONG- Siapa sangka, nasi basi dan limbah buah yang tak banyak dimanfaatkan ini, ternyata mampu disulap menjadi bioethanol sebagai energi bahan bakar kendaraan alternatif ramah lingkungan.

Umar Abdul Aziz, Alivio Rozaqnanda Zulkarnain dan Muktaz Muhajir, 3 santri asal SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong, Probolinggo penemu ide cerdas ini.

Karya ilmiah santri yang masih duduk di bangku kelas X dan XI Mipa ini diberinama, Fritenol; Bioethanol Production From Fruit Wastes and Spoiled Rice as an Alternatif Green Energy).

Bahkan, temuannya ini meraih gold medal pada ajang AISEF (Asean Innovative Science and Entrepeneur Fair) yang diikuti Malaysia, Vietnam, Filiphina, Thailand dan Indonesia pada Sabtu (15/02) di BG Junction, Surabaya kemarin.

Tak tanggung-tanggung, i3L (Indonesia International Institute For Life Sciences) memberikan beasiswa schoolarship senilai 75.000.000 dan IYSA (Indonesian Young Scientist Association) memberikan penghargaan berupa Semi Grand Award, berupa free registration pada ajang internasional di Malaysia.

Ustadzah Oktiv, pembina ekstra kimia terapan SMA Unggulan Haf-Sa mengaku pencapaian anak didiknya ini diluar ekspektasinya. “Tak menyangka mereka banyak mendapatkan penghargaan, bahkan selesai acara, dosen Undip, Prof Tutuk Jolo Kuswiro menawarkan beasiswa untuk mereka,” akunya, bangga.

Menurutnya, penelitian anak didiknya ini baru selesai se-Minggu lalu di Universitas Brawijaya Malang (UB), yang dibimbing langsung Supervisor Fakultas Teknologi Pertanian.

“Sebenarnya penelitian ini baru kelar, dibimbing langsung Bapak Suprayogi, S.TP., M.P., PhD, di laboratorium bioindustri dan agrokimia UB. Alhamdulillah penelitian dilakukan dengan baik, dan akan terus disempurnakan,” jelas alumnus UB tahun 2018 ini.

Kepala Sekolah, ustadz M. Inzah, M.Pd.I, mengapresiasi setiap langkah baik anak didiknya. Menurutnya, pencapaian ini sangat luar biasa yang harus terus digalakkan. “Masya Allah tabarokallah, ini nyata barokah masyayikh Genggong dan usaha keras santri kita,” akunya bangga. (fid)

Rate this post
Previous Article

190 Santri MA. Zainul Hasan 1 Genggong diwisuda

Next Article

Habib Muhammad Alhabsy: Kekasih Allah dijamin hidupnya, Mau Jadi Wali?

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan