KREJENGAN – Pengurus Ikatan Santri dan Alumni Pesantren Zainul Hasan (Tanaszaha) Genggong Ranting Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo menggelar haul Almarhum Al-Arif Billah KH Mohammad Hasan, Sabtu (30/6) malam. Haul di halaman kantor Desa Krejengan tersebut digelar untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan KH Mohammad Hasan. Haul tersebut dihadiri oleh ribuan alumni simpatisan, dan warga setempat.
Sejumlah pengasuh Pesantren Genggong hadir di acara tersebut. Di antaranya KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, Nun Hassan Ahsan Malik, Nun Moh. Hasan Maulana, Nun Ahsan Qomaruzzaman, dan Nun Ahsan Habibi Fillah.
Gema sholawat berkumandang sejak acara dimulai. Hadirin cukup kompak memanjatkan sholawat bersama Jam’iyah Madhihin Al-Hasanain Genggong asuhan KH Moh Hasan Naufal Saifouridzall.
Nun Hassan Ahsan Malik mengatakan, memperingati haul Almarhum Al-Arif Billah KH Moh. Hasan merupakan salah satu cara untuk membersihkan hati dan mendekatkan diri pada Allah.
“Semoga seluruh yang hadir di haul ini mendapatkan syafa’at dan barokah KH Hasan Sepuh. Semakin kita mendekatkan diri pada orang-orang yang dekat pada Allah, maka kita akan ikut semakin dekat pada Allah SWT,” tuur putra dari KH Moh. Hasan Saiful Islam ini.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah menuturkan, warga muslim sudah sepatutnya selalu ingat dan meniti jejak para ulama. Lebih-lebih warga nahdliyin. Tujuannya, supaya segala aktifitas duniawi berjalan dengan segala kemudahan.
“Begitu pula di akhirat nanti. Ulama yang akan menuntun umatnya di hadapan Allah SWT,” terang Kiai Mutawakkil.
Menurut Kiai Mutawakkil, mengikuti perintah ulama merupakan kenikmatan yang membawa rahmat. Sebab perintah ulama tidak akan menjerumuskan umat pada hal-hal yang buruk dan negatif. Karena pada hakikatnya, ucapan ulama bertujuan untuk memberikan yang terbaik pada seluruh lapisan masyarakat.
“Ikutilah ucapan dan perintah ulama. Sebenarnya, ulama adalah lentera cahaya di dunia dan pembimbing di akhirat. Jadi, mengikuti sabda ulama itu merupakan kenikmatan luar biasa, dan mendapat pahala,” ujar Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini. (Abdul Jalil)
