GENGGONG – Gelaran wisuda dan tasyakuran akhirussanah yang dilaksanakan oleh MA Model Zainul Hasan dan SMA Unggulan Hafsha Zainul Hasan BPPT Genggong di GOR Damanhuri Romly Pesantren Zainul Hasan Genggong, Ahad (12/05/2018) meninggalkan kesan yang mendalam bagi Rifqah Toyibah.
Santri MA Model Zainul Hasan Genggong dari jurusan IPA itu menerima penghargaan dari Kepala Madrasah sebagai peraih nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi tahun ajaran 2017-2018.
Rifqah, sapaan akrab Rifqah Toyibah, menempatkan diri sebagai peraih nilai tertinggi tersebut setelah menyisihhkan 103 santri peserta UN Madrasah aliyah Model tahun ini. Menurutnya, penghargaan yang telah di raihnya tadi tidak datang dengan seketika, butuh proses yang panjang dan keseriusan dalam belajar serta ketekunan dalam berdoa. Setiap hari, setelah belajar di kursi madrasah, Rifqah meluangkan waktunya untuk membuka kembali pelajaran yang telah di terima di madrasah.
“Minimal saya baca buku dan belajar 30 menit setiap malam di saat motola’ah” akunya.
Sebelum membaca buku dan belajar, lanjutnya, Rifqah mengharuskan pada dirinya untuk selalu berdoa dan berwashilah kepada Nabi Muhammad SAW, para ulama, muassis Pesantren Zainul Hasan Genggong serta orang tua. Doa yang dibaca Rifqah yaitu doa yang telah di ijazahi oleh Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, MM.
“Sebelum belajar saya wajibkan diri saya untuk tawassul, lalu berdoa seperti yang di ijazahi Kyai” ungkapnya.
Prestasi yang telah di raihnya ini, berbanding lurus dengan cita-cita yang dia impikan. Pasalnya, pasca menunaikan sekolah jenjang menengah atas ini, santri dari pasangan Masykur dan Maimunah ini, ingin melanjutkan di Universitas Negeri terkemukan di kota Malang.
“Harapannya sih pengen kuliah di UM Malang fakultas Mipa, lewat jalur prestasi. Mohon doanya” sambung santri asal Desa Opo opo Kecamatan Krejengan ini, saat di wawancarai Duta Kominfo MA Model Zainul Hasan Genggong.
Ustadzah Umil Mukminah, wali kelas XII IPA.A, saat di konfirmasi via telpon seluler menyatakan kebanggaannya kepada Rifqah. menurutnya, sejak duduk di kelas XI, dirinya sudah mengetahui atas kemampuan yang di miliki anak didiknya ini. Hal itu di rasakan saat menerima nilai ulangan mingguan dari beberapa ustad atau ustadzah serta nilai ujian semester.
“Kalau dia (Rifqah), saya tidak meragukan lagi. Sejak kelas XI memang selalu rangking 1” tandasnya.
Selain memiliki potensi akademik yang baik, Rifqah, sambung Umil, juga mudah bergaul dengan teman-temannya dan berbudi pekerti yang baik. Itu di tunjukkan dengan perilaku kesehariannya, dengan mudah senyum, tawaddu’ kepada guru dan suka menolong teman sejawatya.
“Anak itu (Rifqah) mudah bergaul, suka menolong dan pintar. Tapi yang terpenting, ahklaknya kepada guru patut di tiru”. pungkasnya. (*)
Duta : Nisa’
Editor : Tamam
