Wajib Isi Kemerdekaan dengan Prestasi

Tidak ada komentar Share:
BERKIBAR: Tim Paskibra Pesantren Zainul Hasan mengibarkan bendera merah putih.

GENGGONG– Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 72 disambut dengan meriah dan beragam cara oleh seluruh warga Indonesia. Termasuk, ribuan santri Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Ribuan santri di pesantren asuhan K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah ini menggelar upacara, Kamis (17/8/2017). Upacara yang digelar di lapangan P5 Pesantren Zainul Hasan, itu diikuti oleh santri mulai tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Serta, seluruh asatidz dan asatidazah di bawah naungan Yayasan Pesantren Zainul Hasan dan Hafshawaty Genggong.

Sejumlah ashabul bait juga hadir. Di antaranya, K.H. Moh. Hasan Naufal, Non Hassan Ahsan Malik, Non Ahsan Qomaruzzaman, Non Moh. Baiduri Faishal, dan Gus Achmad Syamsul Askandar. Serta, Kepala Biro Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Dr. Abdul Aziz Wahab, M.Ag. Pukul 09.00 WIB, upacara dimulai.

Para santri ini bebaris menghadap ke timur sesuai lembaga pendidikannya. Di bagian depan menghadap ke barat ada barisan para ashabul bait dan dewan asatidz-asatidzah. Sementara, di bagain selatan menghadap ke utara barisan para asatidz asatidzah Pesantren Zainul Hasan yang telah mengabdi minimal 25 tahun.

KHIDMAT: Ribuan Santri bersama Asatidz, Asatidzah dan Ashabul Bait Pesantren Zainul Hasan Genggong, khidmat mengikuti upacara HUT RI ke 72.

Dengan diiringi drum band dari siswa-siswi SD Zaha, membuat upacara terasa meriah. Saat sirene dibunyikan sebagai penanda detik-detik proklamasi dibacakan oleh K.H. Moh. Hasan Naufal, suasana begitu hening. Upacara terasa sakral dan khidmat ketika lagu Indonesia Raya dinyanyikan mengiringi pengibaran bendera merah putih.

Pembina upacara, Non Hassan Ahsan Malik saat ditemui usai upacara mengatakan, dalam momentum upacara ini sangat terasa getaran perjuangan para pejuang bangsa ini. Menurutnya, para pemuda bangsa ini wajib mengenang para pejuang yang telah mengorbankan jiwa raganya. “Tanpa pengorbanannya, kita tidak akan merasakan kemerdekaan ini,” ujarnya.

Sedangkan, K.H. Moh. Hasan Naufal memaknai kemerdekaan tidak hanya secara dzahir, tapi lebih utama secara batin. Seperti, merdeka dari kemungkaran dan kenakalan remaja. Menurutnya, semestinya sebagai generasi bangsa, bisa dan wajib mengisi kemerdekaan dengan prestasi dan mengharumkan bangsa. “Sebenarnya Indonesia sudah semakin eksis di kancah dunia. Hanya saja, para kaula mudanya masih belum bisa memaknai kemerdekaan secara batin,” ujarnya.

Sedangkan, Dr. Abdul Aziz Wahab mengaku, menyikapi kemerdekaan dengan menyiapkan generasi bangsa. Terutama, para santri dengan kecerdasan dan rasa nasionalisme.(mfd)

5/5 - (1 vote)
Previous Article

Siap Mengabdi sampai Ajal Menjemput

Next Article

Sambut Kemerdekaan dengan Shalawatan

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan