Ini Patut Diperhatikan Suami Pelit - Pesantren Zainul Hasan

Ini Patut Diperhatikan Suami Pelit

Tidak ada komentar Share:
KH Moh Hasan Maulana bersama para habaib dan ulama saat pembacaan maulid nabi pada acara haul KH Moh Hasan di Jatiadi, Selasa (11/7/2017).

GENDING– Pondok Pesantren Raudlatul Hasaniyah, Dusun Krandon Wetan, Desa Jatiadi, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, juga menyelenggarakan haul Almarhum Al Arif Billah K.H. Moh. Hasan Genggong. Haul di pesanten asuhan K.H. Nasrullah, itu digelar pada Selasa (11/7/2017) pukul 20.00 WIB.

Dalam acara yang menghadirkan Majlis Al Khair Wal Barokah Pesantren Zainul Hasan Genggong, ini juga dihadiri sejumlah pengasuh Pesantren Zainul Hasan. Di antaranya, ada K.H. Moh. Hasan Maulana; K.H. Moh. Hasan Naufal; Kiai Ahsan Qomaruzzaman; dan Gus Ali Dahlan. Serta, K.H. Sholeh Isnain asal Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, Kaupaten Probolinggo, yang didapuk sebagai penceramah.

Dalam ceramahnya, Kiai Sholeh mengimbau ratusan jamaah itu agar selalu menjaga keharmonisan dalam berumah tangga. Menurutnya, seorang istri yang rajin beribadah tidak akan mencium harum taman surga jika tidak patuh pada suaminya. “Ahli tahajud, dluha, dan sedekah, tapi berani pada suami tidak akan merasakan wangi surga,” ujarnya.

Sedangkan, seorang suami yang kikir dalam memberikan uang belanja pada istrinya dan tidak sesuai pendapatannya, malaikat akan mendokan agar hartanya raib. “Suami yang banyak uang, tapi sedikit memberikan uang belanja pada istrinya, maka para malaikat mendoakan agar uangnya dicuri,” ujarnya.

Ribuan masyarakat antusias menghadiri haul KH Moh Hasan di Jatiadi, Selasa (11/7/2017).

Menurutnya tipe suami dan istri yang demikian itu, kelak di akhirat dinilai bermusuhan oleh Allah SWT. “Mereka akan dijauhkan dari surga dan dekat dengan siksa neraka,” jelasnya.

Kiai sholeh menambahkan, kelak di akhirat ada seseorang yang wajah dan pakaiannya bercahaya. Tentunya orang tersebut orang pilihan yang dekat dengan Tuhannya. Setidaknya ada empat kreteria untuk mendekatkan diri pada Allah. Di antarnya, berteman karena Allah, cinta karena Allah, bersilaturrahmi karena Allah, duduk dalam majlis karena Allah. Semua yang dilakukan tak ada niatan lain selain karena Allah, salah satunya mendekatkan diri dengan Allah. Jika tidak bisa, setidaknya berteman dengan orang dekat dengan Allah. Begitu juga dalam berumah tangga atas dasar karena Allah. Bersilaturrahmi juga karena Allah, dan duduk di majlis-majlis karena lillahi ta’ala. “Seperti Majlis Al Khaibar ini, mari kita tidak boleh malas menghadirinya,” ujarnya. (arz/mfd)

3/5 - (2 votes)
Previous Article

Syekh Ismail Doakan Santri Zaha Dapat Ilmu Manfaat-Barokah

Next Article

Kiai Mutawakkil: Kiai Sepuh Itu Mengaji dan Tirakat

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan