Istighotsah Kubro, Genggong Kirim Jamaah Sebelas Bus

Tidak ada komentar Share:

GENGGONG– Rencana Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, menggelar Istighotsah Kubro dalam rangka memperingati hari lahir NU ke-94, mendapat sambutan hangat sejumlah kalangan. Termasuk, dari Pesantren Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Pesantren asuhan K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah ini siap mengirim 660 jamaah. Ratusan jamaah itu akan berangkat bersama-sama menggunakan 11 bus, Minggu (9/4/2017) dini hari. Sebelum pukul 06.00 WIB, mereka sudah dipastikan berada di GOR Delta Sidoarjo, tempat digelarnya acara bertajuk “Mengetuk Pintu Langit, Menggapai Nurulloh” itu.

Pengurus Pesantren Zainul Hasan Genggong saat rapat persiapan memberangkatkan jamaah Istighotsah Kubro, kamis 06/04.

Kamis (6/4/2017), pengurus Pesantren Zaha Genggong menggelar rapat koordinasi di Kantor Ikatan Santri dan Alumni Pesantren Zainul Hasan (Tanaszaha). Mereka membahas sejumlah persiapan pemberangkatan jamaah ke tempat acara. Salah satu hasilnya, ada ratusan jamaah yang akan diberangkatkan dengan menggunakan 11 bus.
Koordinator bus Ustadz Abdul Wafi Haris mengatakan, belasan bus itu khusus jamaah yang terdiri dari santri, pengurus, dan asatidz Pesantren Zaha. “Dari 11 bus itu kami bagi sesuai lembaga pendidikan di Pesantren Zaha Genggong. Khususnya, untuk lembaga pendidikan tingkat menengah ke atas. Di antaranya, untuk lembaga Stikes, Inzah, dan STIH masing-masing satu bus,” ujarnya.
Ada juga lembaga MA, SMA, SMA Unggulan, SMK, dan MA Model juga mendapat jatah masing-masing satu bus. Sisanya untuk pengurus pondok pusat dan Hafshawaty. “Seluruh jamaah akan diberangkatkan serentak pada Ahad dini hari,” ujar Ustadz Wafi.
Selain sebelas bus itu, ternyata terdapat kendaraan tambahan yang disediakan MTs Zaha Genggong. Madrasah yang dikepalai oleh K.H. Moh. Hasan Naufal ini menyediakan dua minibus untuk para asatidz MTs. “Sebenarnya kami berencana menyediakan bus besar juga. Tapi, pihak perusahaan otobus kehabisan stok. Jadi, terpaksa menggunakan minibus. Yang terpenting linahdlatil ulama kami berangkat,” ujar adik Kiai Mutawakkil tersebut. (pin)

3.3/5 - (3 votes)
Previous Article

Hadrah Al-Hasanain Pembuka Istighotsah Kubro

Next Article

Diary Santri – Trailer

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan