KRAKSAAN – Pada tahun 2016 lalu Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong sukses mendirikan BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) dan Bank Mini Syari’ah. Tahun ini, Inzah kembali berinovasi dengan mendirikan galeri investasi BEI (Bursa Efek Indonesia).
Pendirian galeri tersebut merupakan hasil kerjasama antara Inzah dengan PT BEI (Bursa Efek Indinesia) dan PT Phintraco Sekuritas. Perusahaan yang disebut terakhir adalah sebuah perusahaan sekuritas anggota PT BEI itu. Penandatanganan naskah kerjasama sekaligus peresmian galeri investasi tersebut dilaksanakan pada Rabu, 22 Februari 2017 di kampus Inzah di Jalan Raya PB. Sudirman 360, Kelurahan Semampir, Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Seperti halnya BMT dan Bank Mini Syari’ah, galeri investasi BEI Inzah juga berprinsip Syari’ah. Galeri ini didirikan sebagai lahan praktek baru bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Keberadaan galeri ini tidak hanya sebagai lahan praktek saja. Namun, juga sebagai sarana dalam memberikan pengetahuan tentang pasar modal kepada mahasiswa. Sehingga para mahasiswa bisa ikut andil di pasar modal.
“Melalui galeri investasi BEI ini, mahasiswa juga bisa jadi calon investor atau pelaku di pasar modal. Yakni dengan cara membeli saham di bursa efek. Galeri ini tidak hanya berlaku bagi mahasiswa dan santri Pesantren Genggong saja. Namun, terbuka bagi masyarakat umum yang ingin berinvestasi di pasar modal,” ujar rektor INZAH Genggong Dr. Abd Aziz Wahab M.Ag.
“Di wilayah tapal kuda, Inzah merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta yang memiliki galeri investasi BEI,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengembangan PT BEI Harry Prasetyo mengatakan, keberadaan galeri investasi tersebut diharapkan mampu memasyarakatkan pasar modal di Provinsi Jawa Timur. Khususnya di Kabupaten Probolinggo. “Melalui pendirian galeri investasi BEI di kampus Inzah ini, kami berharap dapat meningkatkan jumlah investor saham syari’ah di Jawa Timur, khususnya di Probolinggo,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Andre Mahardika, Head of Regional Business Development PT Phintraco Sekuritas. Ia mengungkapkan galeri investasi BEI INZAH merupakan galeri yang potensial. Selain menjadi lahan praktek, galeri tersebut juga menjadi tempat belajar berinvestasi di pasar modal bagi mahasiswa sejak dini.
“Harapannya, galeri ini bisa membawa dampak positif bagi INZAH dan warga Kabupaten Probolinggo. Di sini, mahasiswa dan masyarakat bisa belajar tentang pasar modal. Hanya dengan berinvestasi minimal Rp 100 ribu, sudah bisa beli saham di bursa efek Jakarta melalui galeri ini. Jadi tidak perlu jauh-jauh,” ungkapnya.
Apresiasi positif disampaikan oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Probolinggo Asy’ari. Dalam sambutannya, Asy’ari mengapresiasi berdirinya galeri investasi BEI Inzah. Sehingga Inzah menjadi pelopor berdirinya galeri investasi BEI di Kabupaten Probolinggo.
“Alhamdulillah, dengan inisiatif dari INZAH, di Kabupaten Probolinggo sekarang sudah ada galeri investasi BEI. Harapannya, warga Kabupaten Probolinggo melek bursa efek. Berikutnya, keberadaan galeri investasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Usai acara penandatangan naskah kerjasama, digelar seminar bertema Dari Investasi Islami Menuju Ekonomi Rabbani. Narasumber seminar tersebut yakni Kepala Pengembangan Area Wilayah II PT BEI Nur Hariantie, dan Head of Regional Business Development PT Phintraco Sekuritas Andre Mahardika.
Dengan adanya galeri investasi BEI tersebut, Inzah memiliki banyak opsi pendidikan bagi para mahasiswanya. Inzah memiliki 4 Fakultas. Pertama adalah Fakultas Tarbiyah dengan 5 Prodi (program studi); PAI (Pendidikan Agama Islam), PBA (Pendidikan Bahasa Arab), PGRA (Pendidikan Guru Raudlatul Athfal), PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), dan MPI (Manajemen Pendidikan Islam).
Berikutnya adalah Fakultas Syari’ah dengan 2 Prodi; Perbandingan Madzhab (PM) dan Ahwalus Syahsiyah (AS). Fakultas berikutnya adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan Prodi Ekonomi Islam (ES) dan Prodi Perbankan Syari’ah (PS). Terakhir adalah Fakultas Ushuluddin dengan Prodi Akhlak Tasawuf (AT). (*)