GENGGONG – MTs (Madrasah Tsanawiyah) Zainul Hasan (Zaha) Genggong 1 Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo menggelar uji Amtsilati di aula Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Senin-Kamis (2-5/5/2016). Ujian diikuti 117 santri madrasah tersebut. Para peserta cukup antusias mengikuti ujian yang dimulai pada pukul 11.00 itu.
Ustadz Farid, panitia uji Amtsilati mengatakan, ujian ini dilaksanakan untuk mengukur kemampuan santri dalam memahami dan menghafal Amtsilati dari jilid I sampai V. Selain itu juga untuk mengukur kemampuan santri dalam memberikan tanda makna di kitab kuning. “Ujian ini adalah wujud tranformasi keilmuan agama Islam. Khususnya pemahaman terhadap kitab-kitab salaf,” terangnya.
Sebagai madrasah yang mempertahankan kajian kitab kuning, MTs Zaha 1 berkomitmen selalu mengajarkan karya kitab-kitab ulama salaf untuk bekal santri. “Amtsilati ini adalah salah satu metode untuk memahami ilmu alat,” tandasnya.
Waka Kesiswaan MTs Zaha 1, Abdul Wafi Haris menerangkan, ada 9 karakteristik keunggulan lulusan MTs Zaha 1. Salah satunya memiliki kemampuan baca kitab kuning salaf dengan metode Amtsilati. “Demi tercapainya kemampuan dimaksud, para santri mengikuti proses belajar Amtsilati dan mengikuti ujian-ujiannya, selambat-lambatnya selama 4 semester,” terang Ustadz Wafi.
Pada tahun ajaran 2015-2016 ini, jumlah peserta uji Amtsilati ini sebanyak 117 santri. Terdiri dari 10 santri dan 107 santriwati. “Mohon doanya semoga santri diberikan kemampuan dan kelancaran pada proses tafaqquh fiddin (memperdalam ilmu agama),” harap Ustadz Wafi.
Setelah mengikuti seluruh tahapan uji, para santri akan menjalani prosesi wisuda pada 15 Mei 2016 di halaman MTs Zaha 1. Kemampuan para santri dalam menguasai metode Amtsilati ini akan ditampilkan di hadapan para pengasuh Ponpes Genggong, dewan asatidz, para alumni, dan juga wali santri. Rencananya, wisuda juga akan dihadiri oleh KH Taufiqul Hakim, penyusun kitab Amtsilati dari Jepara Jawa Tengah. (san)