Ribuan Santri Pilih Salat Berjamaah

Tidak ada komentar Share:
Jamaah Sholat Gerhana Santri Genggong
Jamaah Sholat Gerhana Santri Genggong
Jamaah Sholat Gerhana Santri Genggong
Jamaah Sholat Gerhana Santri Genggong

GENGGONG – Antusiasme warga dalam menghadapi gerhana matahari, Rabu (9/3/2016), ditunjukkan dengan beragam kegiatan. Mulai dari menggelar salat gerhana sampai nonton bareng (nobar).

Ribuan santri Pesanten Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, juga tak mau ketinggalan. Mereka memilih menggelar salat gerhana matahari di Masjid Jamik Albarokah Genggong.

Namun, karena masjid dua lantai itu tak muat, ribuan santri juga banyak yang menggelar salat di halaman masjid. Bahkan, aula dan sejumlah ruang kelas juga jadi tempat mereka dalam melaksanakan salat sunah dua rakaat itu.

Di antara ribuan santri itu, sejumlah pengasuh Pesantren Zainul Hasan juga hadir. Di antaranya, ada K.H. Moh. Hasan Naufal, Kiai Ahsan Qomaruz Zaman, K.H. Ahsan Maulana, dan Kiai Ahsan Habibi Fillah.

Sebelum digelar salat berjamaah, mulai pukul 06.30 WIB, ribuan santri sudah menderas pembacaan solawat. Sekitar pukul 07:15 WIB, salat gerhana matahari itu dimulai dengan diimami oleh K.H. Moh. Hasan Naufal.

Usai salat, kiai yang akrab dipanggil Gus Boy itu mengatakan, kita patut bersyukur karena di pagi hari ini bisa melaksanakan salat gerhana matahari total yang hanya bisa terjadi 30 tahun sekali. “Ini kita jadikan moment, kita jadikan kesempatan sebaigaimana yang dianjurkan para ulama untuk banyak–banyak beristighfar, banyak-banyak meminta ampun kepada Allah SWT. Bukan hanya menjadi tontonan semata, bukan hanya dilihat disaksikan berjamaah, dengan istilah nobar (nontong bereng) gerhana. Seperti ini memang tidak salah, tapi yang menjadi anjuran sunnah dan yang kita laksanakan sekarang adalah salat gerhana matahari secara berjamaah,” ujarnya.

Gus Boy mengatakan, gerhana matahari ini termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Tidak ada sangkut pautnya dengan manusia serigala, bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan lahirnya anak-anak yang aneh pada saat waktu gerhana bulan. “Di tegaskan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa gerahana bulan dan gerahana matahari dua dari banyak lagi tanda-tanda kekuasaan Allah SWT,” ujarnya. (San)

4/5 - (8 votes)
Previous Article

Maksimalkan Pelayanan pada santri SMP, Pengurus Daerah B Gelar Multaqo

Next Article

Lomba Antar Daerah, Meriahkan Akhirussanah

Artikel Lainnya

Tinggalkan Balasan